Beberapa waktu yang lalu, saya ada acara di Makassar. Saat itu saya dijadwalkan berangkat menggunakan penerbangan Surabaya – Makassar jam 6 pagi. Seperti penerbangan-penerbangan pagi lainnya, saya harus siap 2 jam sebelum keberangkatan. Jadi, untuk keberangkatan jam 6 ini, saya harus bersiap sejak jam 4 pagi. Mandi, sholat subuh, beres-beres, dsb sampai akhirnya menghabiskan 30 menit waktu di perjalanan. Tiba di bandara tepat jam 5 pagi, saya check in dan menunggu 1 jam lagi untuk keberangkatan ke Makassar.
Bagi Anda yang mungkin pernah bepergian menggunakan pesawat udara, rules nya memang harus seperti itu. Satu jam sebelum keberangkatan, kita harus sudah check in dan standby di ruang tunggu.
Di bandara, saya melihat hampir semua orang melangkah cepat, bahkan ada yang berlarian karena takut ketinggalan pesawat. Semua orang rela bangun lebih pagi dari biasanya agar tidak ketinggalan pesawat. Apa yang menjadi alasan orang-orang ini takut ketinggalan pesawat? Jawaban rata-rata adalah soal uang. Mereka tidak ingin tiketnya hangus begitu saja. Mereka beralasan karena ada rapat penting yang tidak bisa ditunda, keperluan keluarga, dan sebagainya. Namun, rata-rata beralasan karena takut tiketnya hangus.
Melihat kenyataan ini, saya mencoba bercermin pada diri sendiri yang baru saja ikut terlibat dalam kegiatan ‘mengejar pesawat’ karena takut tiket hangus. Saya berpikir, apakah perjuangan saya untuk mengejar sholat sudah sebesar ini? Apakah saya rela bersiap 2 jam sebelum waktu sholat karena takut pahala sholat tepat waktu saya hangus? Mungkin ini juga bisa jadi bahan renungan untuk kawan-kawan semua.
Padahal, berapa sih harga tiket? Apalagi sekarang harga tiket pesawat sudah semakin murah.
Bahkan saya sering dapat tiket promo dengan kisaran harga 300 – 500 ribu. Tentunya harga segitu tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan nilai pahala sholat. *Tapi nyatanya?*
Perjuangan kita mempertahankan tiket lebih besar dibanding-kan dengan perjuang-an untuk sholat tepat waktu. Kalo tiket hangus, galaunya luar biasa. Cerita ke semua orang, update status di social media. Sedangkan saat tertinggal sholat berjamaah ? Biasa aja tuh. Innalillah.
Rasulullah bersabda :
“Dua rakaat shalat sunnah subuh lebih baik daripada dunia dan seluruh isinya.” (HR. Muslim No.725)
Berdasarkan hadits tersebut, Rasulullah dengan tegas menga-takan *betapa mahal-nya ‘harga’ dari sholat dua rakaat sebelum sholat subuh atau yang kita kenal dengan sholat sunnah Fajr.*
Bahkan sholat tsb lebih baik dari dunia dan seluruh isinya. *Tapi apakah kita menyesal saat sholat Fajr kita hangus ?*
Relakah kita bangun lebih awal demi mengejar sholat sunnah Fajr seperti saat kita mengejar pesawat karena takut tiket kita hangus ? Tentunya hal ini harus benar-benar jadi renungan bagi kita.
Selain hadits yang menjelaskan tentang betapa mahalnya sholat Fajr, Rasulullah juga pernah bersabda :
“Barangsiapa kehilangan shalat Ashar, seolah-olah ia kehilangan keluarga dan hartanya.” (HR. Muslim)
Dalam hadits tersebut, Rasulullah menjelaskan ‘harga’ dari sholat Ashar. Begitu mahalnya nilai sholat Ashar, *Rasulullah sampai mengumpamakan bahwa seseorang yang sholat Asharnya ‘hangus’, maka ia seolah-olah telah kehilangan keluarga dan hartanya*. Masya Allah.
*Semoga kita dapat lebih menghargai sholat*. Usahakan ontime, sama halnya seperti saat kita mengejar pesawat.
Semoga bermanfaat.
🌿🌿🌿🌿 🌿
🌷🌷🌷🌷🌷