*HUBUNGAN KITA & ANAK…*
*(Kini dan “Nanti”)*
*~~~~~~~~~~~~~~~~*
_Pada saatnya anak-anak akan pergi, meninggalkan kita, sepi…_
_Mereka bertebaran di muka bumi untuk melaksanakan tugas hidupnya; berpencar, berjauhan…_
_Sebagian di antara mereka mungkin ada yang memilih untuk berkarya dan tinggal di dekat kita agar berkhidmat kepada kita…_
_Diantara mereka ada yang merelakan terlepasnya sebagian kesempatan untuk meraih dunia, karena ingin meraih kemuliaan akhirat dengan menemani dan melayani kita…_
_Tetapi pada saatnya, kita pun akan pergi meninggalkan mereka…_
_Entah kapan…_
_Pergi dan tak pernah kembali lagi ke dunia ini…_
_Kematian adalah perpisahan yang sesungguhnya; berpisah dan tak pernah lagi berkumpul dalam kemesraan penuh cinta…_
_Orangtua dan anak hanya berjumpa nanti di hadapan Mahkamah Allah Ta’ala…_
_Ada yang saling menjadi musuh satu sama lain, saling menjatuhkan…_
_Ada anak-anak yang terjungkal ke dalam neraka dan tak mau menerima dirinya tercampakkan, sehingga menuntut tanggung-jawab orangtua yang telah mengabaikan kewajibannya mengajarkan agama…_
_Adakah itu termasuk kita?_
_Alangkah besar kerugian di hari itu…_
_Jika anak dan orangtua saling menuntut di hadapan Mahkamah Allah Ta’ala…_
_Inilah hari ketika kita tak dapat dibela pengacara, dan para pengacara tak dapat membela diri mereka sendiri…_
_Lalu apakah yang sudah kita persiapkan untuk mengantarkan anak-anak pulang ke kampung akhirat?_
#apakah anak anak kita sudah di ajarkan bagaimana sholat,membaca Alquran dan ilmu agama sesuai dengan tuntunan Rasulullah# ????
_tidak tidak sekali lagi tidak…..jangan kau ajarkan anakmu untuk bernyanyi dan menari dan mencontoh kaum Nasrani dan Yahudi yang setiap tahunya untuk meniup lilin…._
_Dan dunia ini adalah ladangnya…_
_Kematian itu adalah perpisahan sesaat; amat panjang masa itu kita rasakan di dunia, tapi amat pendek bagi yang mati…_
_Anak-anak berpisah dengan kita untuk kemudian dikumpulkan kembali oleh Allah Tabaraka wa Ta’ala…_
_Tingkatan amal kita dan anak-anak boleh jadi tak sebanding…_
_Entah mana yang lebih tinggi…_
_Allah Ta’ala saling susulkan di antara mereka kepada yang amalnya lebih tinggi…_
*Allah Ta’ala berfirman :*
*”والذين آمنوا واتبعتهم ذريتهم بإيمان ألحقنا بهم ذريتهم وما ألتناهم من عملهم من شيء كل امرئ بما كسب رهين“*
_*“Dan orang-orang yang beriman dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami tiada mengurangi sedikit pun dari pahala amal mereka. Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya.”*_
*(QS. Ath-Thur 52:21)*
_Diam-diam bertanya, adakah kita termasuk yang demikian ini?_
_Saling susul kepada yang amalnya lebih tinggi…_
_Termasuk kitakah?_
_Adakah kita benar-benar mencintai anak kita?_
_Kita usap anak-anak kita saat mereka sakit…_
_Kita tangisi mereka saat terluka…_
_Tapi adakah kita juga khawatir akan nasib mereka di akhirat…_
_Sebagaimana diantara kita mengkhawatirkan nasib mereka di dunia…_
_Adakah kita juga khawatir akan nasib mereka di akhirat…_
_Sebagaimana diantara kita mengkhawatirkan nasib kita “nanti” nya…_
_Kita sibuk menyiapkan masa depan mereka…_
_Bila perlu sampai letih badan kita…_
_Tapi disamping untuk diri kita sendiri…, adakah kita berlaku sama untuk “masa depan” mereka yang sesungguhnya di kampung akhirat?_
_Tengoklah sejenak anakmu…_
_Tataplah wajahnya…_
_Adakah engkau relakan wajahnya tersulut api nereka hingga melepuh kulitnya?_
_Ingatlah sejenak, ketika engkau merasa risau melihat mereka bertengkar dengan saudaranya…_
_Adakah engkau bayangkan ia bertengkar denganmu di hadapan Mahkamah Allah Ta’ala karena lalai menanamkan tauhid dalam dirinya?_
_Ada hari yang pasti ketika tak ada pilihan untuk kembali…_
_Adakah ketika itu kita saling susul ke dalam surga?_
_Ataukah saling bertikai?_
_“Maka, mari cintai anak-anak kita untuk selamanya!”_
_“Dengan mencintai mereka karena Allah Azza wa Jalla…”_
_Bukan hanya untuk hidupnya di dunia…_
_Cintai mereka sepenuh hati…_
_Untuk suatu masa ketika tak ada sedikit pun pertolongan yang dapat kita harap, kecuali pertolongan Allah Ta’ala…_
_Cintai mereka dengan pengharapan agar tak sekedar bersama saat dunia saja, lebih dari itu dapat berkumpul bersama kelak di surga…_
_Cintai mereka seraya berusaha mengantarkan mereka meraih kejayaan, bukan hanya untuk kariernya di dunia yang sesaat…_
_Lebih dari itu untuk kejayaannya di masa yang jauh lebih panjang…_
_Masa yang tak bertepi…_
¬¬¬¬¬¬¬¬
*Sumber :*
▶ Tulisan asli dari *Mohammad Fauzil Adhim*.
Penulis buku best seller _“Segenggam Iman untuk Anak dan Saat Berharga untuk Kita”_.